INILAHINDONESIA.COM, MAKASSAR – Ardi Kulle Ketua Dewan Pengurus Wilayah SERIKAT PERS REfORMASI NASIONAL (DPW SEPERNAS) Sulawesi-Selatan Mengutuk Keras atas Penganiayaan wartawan di Kabupaten Takalar.
Ardi Kulle angkat bicara dan meminta agar Polri mengusut tuntas para pelaku penganiayaan wartawan yang terjadi di kabupaten Takalar
” Kami Meminta Pihak Polres Takalar agar segerah mengusut tuntas kekerasan Wartawan yang yang terjadi di Kabupaten Takalar sebab kami sangat prihatin dengan kejadian penganiayaan tersebut dalam era situasi keterbukaan informasi seperti saat ini karena tindakan kekerasan sebagai tindakan biadab masih menimpa wartawan” tegas ardi kulle.
” seharusnya Jika ada ketidak setujuan dalam pemberitaan di media sebaiknya diselesaikan sesuai aturan dalam Undang-undang nomor 40/1999 dan peraturan turunanya.daiantaranya Hak jawab, juga bisa membuat pengaduan ke Dewan Pers. Pasti Dewan Pers akan memediasi sehingga peristiwa delik pers bisa diselesaikan secara beradab,” jelas Ardi Kulle
.
Sekadar diketahui, kronogis kejadian saat Kardewa wartawan reformasibangsa yang menjadi Korban kekerasan di Kabupaten Takalar
Kardewa Kepada Media Inilahindonesia.com Mengatakan ” Saat saya mengendarai kendaraan motor dari rumah menuju kantor camat mappakasunggu pada hari Rabu 18/10/2023 sekitar jam 10.30 siang, saya tiba tiba berhenti karna pelaku Inisial AL memanggil saya untuk singga, pas saya turun dari motor saya, Saya lihat pelaku (AL) membawah balok lalu kemudian menyimpan balok sekejap masuk kerumah dan rumah buru buru kemudian pelaku lari kearah saya sambil menarik lengan leher baju saya sampai masuk di pekarangan postu desa patani sambil mara marah kenapa kamu naikkan berita pekerjaan saya apa maumu dengan nada Tinggi
Kebetulan banyak orang datang menarik lengannya sehinga saya dapat lepas dari jeratannya” kata Kardewa.
” pelaku melanjutkan aksinya lagi menarik lengan leher baju saya sambil mengucap kan kalimat ” inakke antu anjamai jamanga” (saya itu yg kerjai Proyeka) sambil meremas lengan leher baju saya, sambil saya menjawab, yang saya tahu pekerjaan itu proyeknya Nadar, tetap saja marah sambil memegang lengang leher baju saya namun di halau lagi sama temannya sehinga dia melepaskan lengan leher baju saya” tambahannya
“Dan Ketiga kalinya mencekik leher saya dengan keras dan mengatakan ini iparnya nandar dan ingin menikam saya dengan badik namun di halau sama iparnya nandar dan kejadian ini membuat warga pengendara bermotor yang lewat berhenti bahkan yang ada di kios samping lapangan bola keluar melihat saya sehingga si pelaku mengurunkan niatnya menikan dan menyimpan badiknya, dan Kejadian ini dilihat orang orang yg berada di kios bahkan ada ibu ibu dalam rumah melihat juga dan pengendara motor pun berhenti melihat kejadian tersebut sehingga saya bisa lolos dan meninggalkan tempat tersebut juga selamat dari kejadian itu, sehingga saya melapor kepolsek Mappakasunggu karna dekat dari tempat kejadian, dan saya kerumah sakit Umum Haji Padjonga Takalar untuk periksa leher saya yang di cekik,
Sampai sekarang saya merasakan troma begitu mendalam menghadapi musibah ini bahkan cekikan yang di laku belaku masih terasa sakit di bagian leher sehingga menelan air saja teras sakit”. Jelasnya.
(Umar tiro,red)