Pemkab Takalar dan RELASI Tanggap Kondisi Lansia Viral, Dg Ngia Terima Bantuan Tambahan

InilahIndonesia.com, Takalar – Kisah seorang lansia bernama Dg Ngia asal Desa Moncongkomba, Kecamatan Polongbangkeng Selatan, Kabupaten Takalar, yang viral di media sosial karena mengaku padinya hampir habis dimakan tikus dan terancam kelaparan, mendapat respons cepat dari berbagai pihak. jumat/ 18/7/2025.

Pemerintah Kabupaten Takalar bersama Komunitas Relawan RELASI langsung bergerak menanggapi kondisi tersebut. Melalui Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Camat Polongbangkeng Selatan, serta Pemerintah Desa Moncongkomba, tim turun langsung ke lokasi untuk melakukan verifikasi dan memberikan bantuan tambahan.

Ketua Umum Komunitas RELASI, Mustaqiem Hasyim, S.Sos., M.Si., menyampaikan apresiasi atas respon cepat yang ditunjukkan oleh pemerintah daerah.

Bacaan Lainnya

> “Ini menjadi bukti bahwa sinergi antara masyarakat sipil dan Pemda Takalar sangat penting dalam merespons persoalan sosial. Kami hadir bukan hanya sebagai relawan, tetapi karena rasa tanggung jawab dan kepedulian sesama. RELASI selalu siap siaga membantu pemerintah menjaga martabat dan kesejahteraan warga, khususnya para lansia,” tegas Mustaqiem, Jumat (18/7/2025).

Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi informasi di media sosial.

“Dg Ngia adalah simbol dari masih banyaknya lansia yang membutuhkan perhatian kita bersama. Tapi kita juga harus melihat secara menyeluruh. Beliau memang telah menerima berbagai bentuk bantuan, meski tetap memerlukan pendampingan dan perhatian lebih dalam aspek-aspek kehidupannya,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Desa Moncongkomba, Basir Daeng Beta, memastikan bahwa Dg Ngia selama ini telah tercatat sebagai penerima aktif sejumlah program bantuan sosial dari pemerintah.

“Beliau sudah terdaftar dalam berbagai program sejak beberapa tahun terakhir,” ujar Basir.

Berikut beberapa bantuan rutin yang diterima Dg Ngia:

1. Program Keluarga Harapan (PKH) untuk lansia sebesar Rp200.000 per bulan.

2. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp600.000 per tiga bulan.

3. Bantuan pangan berupa beras sebanyak 20 kg setiap tiga bulan.

4. Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, sesuai dengan ketersediaan anggaran.

Selain itu, Dg Ngia diketahui memiliki aset berupa lahan sawah seluas sekitar 40 are yang masih produktif.

Terkait tempat tinggalnya, Basir menjelaskan bahwa rumah milik Dg Ngia sebelumnya telah dijual oleh anaknya sendiri agar sang ibu bisa tinggal bersama keluarga. Namun, Dg Ngia memilih untuk tetap tinggal di kios pangkas rambut milik anaknya yang lain.

“Kami tetap memperhatikan beliau. Dg Ngia bukan orang asing, beliau keluarga saya sendiri,” ujar Basir.

Sebagai tindak lanjut, pemerintah desa bersama Komunitas RELASI juga telah menyalurkan bantuan pangan tambahan guna memastikan kebutuhan hidup Dg Ngia tetap terpenuhi.

Pemerintah berharap klarifikasi ini dapat meluruskan informasi yang beredar dan menjadi evaluasi untuk meningkatkan perhatian terhadap para lansia di wilayah Takalar.

 

Pewarta: Arkul / Tim Media
Editor: Redaksi InilahIndonesia

 

Pos terkait