Koalisi Wartawan & Masyarakat Geruduk DPRD dan Kejari Jeneponto

Koalisi Wartawan & Masyarakat Geruduk DPRD dan Kejari Jeneponto: “Kami Datang Karena Panggilan Konstitusi!”

InilahIndonesia.com, Jeneponto, – Ratusan warga dan jurnalis yang tergabung dalam Koalisi Wartawan dan Masyarakat Jeneponto menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Jeneponto, Senin 28 /7.
Mereka membawa pesan tegas: lawan intimidasi terhadap pers dan usut tuntas dugaan korupsi dana makan-minum DPRD Jeneponto. Kamis, 31/7/2025

“Hari ini kami hadir bukan untuk hura-hura. Kami hadir karena panggilan konstitusi untuk menyuarakan suara rakyat, memperjuangkan kebenaran, dan menegakkan kemaslahatan,” seru Ardi Kulle, S.Sos, M.H., aktivis senior dan pemerhati hukum dalam orasinya di depan massa.

Bacaan Lainnya

Dalam orasi tersebut, Ardi menekankan bahwa wartawan tidak bisa dipidana selama menjalankan tugas jurnalistik sesuai koridor hukum.

“Wartawan tidak bisa dipidana, baik berdasarkan KUHP maupun UU ITE, jika menjalankan tugasnya sesuai UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers. Ini juga sudah ditegaskan dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 105 dan 115,” tegasnya.

Aksi tersebut juga menyuarakan tuntutan agar Kejaksaan Negeri Jeneponto bersikap tegas dan terbuka terhadap laporan masyarakat soal dugaan penyalahgunaan anggaran.

“Kami minta Kejari tidak tutup mata. Uang negara bukan untuk bancakan. Ini milik rakyat, bukan untuk pesta di gedung dewan,” teriak salah satu peserta aksi dari atas mobil komando.

Koalisi menyebut, segala bentuk ancaman terhadap wartawan adalah bentuk nyata pembungkaman demokrasi. Mereka mengecam keras segala tindakan represif terhadap jurnalis yang sedang melaksanakan tugasnya.

“Selama wartawan bekerja berdasarkan Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers, maka ia tidak bisa dijerat pidana. Jika ada pihak yang merasa dirugikan, mekanismenya adalah melalui hak jawab, bukan kriminalisasi,” ungkap Nasir Tinggi orator yang juga praktisi media lokal.

Aksi berlangsung damai dan tertib, namun penuh semangat perlawanan terhadap ketidakadilan.

“Kami datang dengan niat tulus, membawa harapan perubahan dan menolak tunduk pada budaya takut. Sudah cukup. Jeneponto harus dibersihkan dari korupsi dan tekanan terhadap pers,” tutup Ardi Kulle.

 

Pewarta: Syamsuddin/ Tim Med

Pos terkait