Ketua DPRD Takalar Akan Panggil Kadis Pertanian Terkait Ketidakhadiran di Dialog “Petani Menjerit, Harga Gabah Anjlok”

InilahIndonesia.com, Takalar — Dialog publik bertajuk “Petani Menjerit, Harga Gabah Anjlok! Pemerintah Bisa Apa Menuju Swasembada Pangan?” yang diselenggarakan oleh Serikat Gerakan Rakyat Demokratik bersama Parlemen Jalanan, berlangsung Rabu siang (23/4) di Alun-Alun Kabupaten Takalar, dekat Kedai Kebab Aisyah, mulai pukul 12.00 WITA.

Kegiatan ini menjadi forum strategis dalam menggali keresahan para petani akibat terus merosotnya harga gabah serta dampaknya terhadap kesejahteraan mereka. Dialog ini diharapkan dapat memantik solusi konkret dan mendorong perhatian serius dari pemangku kebijakan demi mewujudkan kemandirian pangan daerah.

Namun, absennya Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Takalar tanpa pemberitahuan maupun perwakilan menjadi sorotan utama. Ketua DPRD Takalar, H. Muh Rijal, menyampaikan kekecewaannya secara terbuka.

Bacaan Lainnya

“Diskusi ini sangat penting. Saya mempertanyakan alasan ketidakhadiran Kadis Pertanian. Sebagai Ketua DPRD, saya akan memanggilnya secara resmi untuk meminta klarifikasi atas sikap yang menurut saya tidak mencerminkan kepedulian terhadap persoalan petani,” tegas H. Muh Rijal dalam sambutannya.

Senada dengan itu, Makmur Mustakim, SH — pemerhati isu pertanian yang juga hadir — turut menyayangkan absennya pihak Dinas Pertanian dalam agenda penting tersebut.

“Kehadiran Kadis sangat vital. Sayangnya beliau tidak datang, padahal ini forum pertama yang secara terbuka membahas nasib petani secara serius. Ini mengundang tanda tanya. Ada apa sebenarnya?” ungkap Makmur.

Diskusi ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan petani, pemerhati kebijakan, pihak Kodim Takalar, Forum Bulog, lembaga swadaya masyarakat (LSM), media, serta warga sipil yang peduli terhadap masa depan pertanian lokal.

Ketidakhadiran Dinas Pertanian di tengah krisis harga gabah ini dinilai sebagai bentuk kelalaian dalam merespons penderitaan petani yang kian terhimpit oleh ketidakpastian ekonomi.

Penyelenggara berharap ke depan, semua pihak terkait dapat hadir secara langsung untuk mendengarkan suara rakyat, terutama dari para petani yang kini tengah berjuang di tengah tantangan berat sektor pertanian.

 

Pewarta : Arkul/ Tim Med

 

Pos terkait